Komentar Josep Guardiola baru-baru ini menuai kontroversi. Pep menyebut bahwa Kevin De Bruyne belum bermain di level terbaiknya, padahal jelas kontribusi De Bruyne luar biasa.
Sejak awal musim 2022/23, De Bruyne adalah salah satu bintang utama Manchester City. Dia telah membungkus 9 assist dan 2 gol, catatan impresif untuk ukuran awal musim.
Keberadaan De Bruyne di lapangan juga sangat penting bagi tim. Dia menjadi kreator serangan utama dan terbukti sebagai salah satu pemimpin dalam tim.
Menariknya, meski De Bruyne sudah sebagus itu, Guardiola justru berkata: “Kevin bisa bermain lebih baik. Dia belum bermain di level topnya.”
Permainan Pep
Komentar Pep itu lantas ramai dibicarakan, termasuk oleh analis Premier League, Alan Hutton. Menurutnya, itu adalah cara Pep bermain mind games dengan pemain-pemain Man City dan De Bruyne sendiri.
Dengan berkomentar demikian, Pep seolah-olah memasang standar yang lebih tinggi. De Bruyne sudah sangat bagus, tapi dia minta lebih.
“Mungkin dia [Pep] mencoba mempermainkan isi kepala pemain-pemain lainnya. Dia coba membalikkan penilaian. De Bruyne sudah bermain sebagus ini dan dia hanya bisa lebih bagus lagi,” kata Hutton.
“Menurut saya, dia adalah pemain luar biasa. Dia akan semakin bagus dan semakin bagus.”
De Bruyne dan Haaland
Kerja keras De Bruyne mungkin tidak begitu terlihat mencolok karena dia jarang mencetak gol spektakuler. Namun, musim ini De Bruyne sudah berulang kali meladeni Erling Haaland, kombinasi mematikan baru dari Man City.
“Coba lihat kombinasi dia dengan Haaland. Pemain-pemain ini sangat penting bagi Man City untuk terus melaju,” sambung Hutton.
“Mungkin ini cara Guardiola untuk lbih memacu De Bruyne, supaya dia coba bermain lebih baik lagi. Namun, menurut saya, dia adalah salah satu geladnang terbaik di liga. Tidak ada masalah apa pun,” pungkasnya.