Lionel Messi seperti hidup dalam sebuah kisah fiktif. Ia adalah tokoh utama yang selalu mengalami tekanan. Sampai kemudian di akhir cerita, Messi berhasil memberikan akhir cerita yang tidak hanya bahagia, tetapi menakjubkan.
Messi sempat dianggap tidak layak jadi GOAT (Greatest of All Time) gara-gara tidak pernah memberikan juara untuk Argentina. Nyinyiran tersebut kemudian dijawab dengan juara Copa America 2021.
Di saat yang bersamaan, Messi lagi-lagi dianggap tidak layak karena rivalnya, Cristiano Ronaldo telah memberikan dua gelar untuk Portugal, EURO 2016 dan UEFA Nations League 2019.
Messi menyamai jumlah tersebut setelah memenangkan Finalissima 2022. Lagi-lagi, pemain berusia 35 tahun itu masih belum dianggap GOAT lantaran dianggap belum bisa juara Piala Dunia.
Waktu yang Tepat
Narasi yang muncul di awal Piala Dunia 2022 adalah pembuktian GOAT sesungguhnya antara Messi dan Ronaldo. Argentina dan Portugal diidamkan jadi final ideal.
Portugal gagal ke final lantaran terhenti di tangan Maroko pada perempat final. Sedangkan Argentina benar-benar melaju ke final dan menjadi juara setelahnya.
“Selama bertahun-tahun, jumlah tekanan yang diberikan untuknya (Messi) tidak terhitung. Tapi kemudian dia menjalani laga ini seperti laga terakhir untuk negaranya. Dan…akhir cerita yang menakjubkan,” puji Roy Keane dilansir dari Sky Sport.
Final yang Menakjubkan
Laga final tersebut pun berjalan sengit. Argentina yang unggul 2-0 di babak pertama, disamakan Prancis jadi 2-2 dalam tempo dua menit saja di babak kedua.
Argentina kembali unggul di babak tambahan, tetapi Prancis kembali menyamakan skor jadi 3-3 dua menit jelang berakhirnya babak tambahan. Messi mencetak dua gol di laga ini.
“Pertandingan yang luar biasa. memukau, dan menegangkan. Ada momen-momen sarat kualitas, hasrat, dan determinasi tinggi,” ujar Keane.
Kemenangan yang Layak
Walaupun Argentina harus memenangkan laga lewat adu penalti, Keane merasa Argentina tetap layak menjadi juara.
“Mereka layak mendapatkan seluruh apresiasi yang ada di dunia ini. Untuk semua kualitas skuad mereka, mereka telah menunjukkan semangat juang yang hebat,” katanya.
“Setelah bertahun-tahun bekerja keras, keinginan untuk menjadi juara bersama Argentina sejak masa kecil akhirnya tercapai,” tutupnya.